Cinta yang merusak komunitas

Seiring perkembangan waktu. Kesucian cinta makin luntur dan
ternodai oleh warna-warna yang sebenarnya bukan pada tempatnya. Orang-orang
salah kapra membedakan antara cinta dan nafsu. Mungkin Anda pernah berkata
seperti ini kepada seorang teman Anda“saya cinta sama kamu” namun sebenarnya
yang terlintas di dalam benak mereka ialah harsrat untuk memiliki dan cenderung
hanya dijadikan sebagai pelampiasan nafsu belaka.
Cinta juga terkadang mampu merusak komunitas. Cinta yang
dimaksudkan di sini ialah cinta yang kebanyakan remaja bahkan orang dewasa
alami. Cinta yang timbul dari ketertarikan terhadap lawan jenis. Dalam sebuah
komunitas diperlukan integrasi antara para anggotanya guna mengoptimalkan
kinerja suatu organisasi, namun terkadang suatu komunitas dapar amburadur
apabila ada anggota yang menjalin khusus atau seperti yang kita kenal dengan
istilah pacaran. Pacaran memang hal menyenangkan dan mengasyikkan. Berdua
bersama sang pacar tekadang membuat kita lupa dengan orang-orang di sekitar
kita. Dunia serasa hanya milik berdua ketika masing-masing dari pasangan
tenggelam dalam senyuman. Orang sekitar tidak diperhatikan. Jika bumi bergoyang
; langit mengamuk kekuatan cinta takkan terelakkan keberadaannya. Sayangnya,
dibalik keindahannya beberapa orang akan tersingkir yaitu komunitas yang
dijalani akan simpang siur dan bahkan bisa bubar.
Cinta di balik kesempurnaannya terdapat kerugian yang
mestinya dapat dihindari. Sungguh ironis jika hanya karena satu pasang sejoli
dapat merusak sebuah komunitas yang jumlahnya lebih dari dua orang. Hal yang
lebih buruk lagi jika orang yang menjalin hubungan ialah orang yang memegang
jabatan penting dalam suatu komunitas. Hasilnya bukan hanya program yang tidak
bisa jalan, orang-orangnya pun akan terlantar karena terlalu sibuk mengurus
pacar yang sangat ia cintai.
Inilah dinamika kehidupan. Kau mungkin akan memenangkan
sesuatu tapi kalah dalam sesuatu yang lain.
Terima kasih sudah berkunjung di
0 komentar:
Post a Comment